Untuk Kita yang menyebut Tuhan dengan nama yang berbeda

Aku percaya bahwa tuhan sudah menuliskan takdir untukku , termasuk bertemu orang - orang yang menyebut Tuhan dengan nama yang berbeda.



Kita manusia yang sembahyang di tempat yang berbeda, merayakan hari besar yang berbeda dan menyebut Tuhan dengan nama yang berbeda namun hatiku juga yang tak bisa mengelak bahwa kita bersatu dalam hal lain.
Perasaan ini tak pantas dipersalahkan, karna kita takkan bisa memilih dengan siapa kita dekat dan dengan siapa pula kita jatuh cinta. Tanpa melihat dan mengkhawatirkan keyakinan mampukah kita menyatu pada akhirnya?

Kepada kamu..
Kamu yang membuat detak jantung ini tak mampu berhenti berdegup kencang, kamu yang membuat aku semangat menjalani hariku kembali, kamu yang membuat aku lebih menghargai diriku.
Setelah apa yang terjadi, aku berterima kasih, kepada kamu yang telah mengintatkanku lagi pada asmara, pada rasa yang membuat jutaan air mata ini keluar dan membangkitkan rasa yang sudah mati suri dan jika kau menyadari kaulah asal dari senyumku. 
Bahagiaku saat bisa membuat orang lain tersenyum, tapi aku lebih bahagia saat ada yang mampu membuatku tersenyum.
Kepada kamu yang Tuhan pertemukan dalam takdirnya, terima kasih telah hadir dalam hidupku.

Lidahku kelu dan kemudian bergulat dengan kebohongan, bibir ini ingin mengucap kejujuran barisan dari kata hati namun tertahan saat aku di depanmu. 
Wanita sangat mudah meneteskan air mata, termasuk aku yang begitu rapuh dan mudah diombang-ambing perasaan, tak bisa tangguh dengan mengandalkan logikaku. Kegalauan pasti ada saat nyatanya perasaan ini tak berdamai dengan realita.
Jika aku bisa memilih guratan cerita dalam takdirku, mungkin aku akan meminta pada Tuhan untuk tidak mengalami ini. 

Rasanya seperti dihantam dengan palu, mulut ini kelu dan tak sanggup berkata apa-apa. Di akhir penghujung doa dalam shalatku, kusisipkan percakapanku dengan Tuhan.  "Andai kau tak mempertemukan aku dengannya mungkin lebih baik, kenapa tak kau pertemukan aku dengen seseorang yang bisa diajak beribadah bersama?Jatuh cinta dengan orang yang mempunyai keyakinan sama?".


Namun ketika aku berpikir lagi dengan baik maka Pertemuan ini tetap tak kusesali. Darimu aku belajar tentang menerima. Ketidakpastian tidak perlu ditangisi. Bagaimanapun masadepan kita adalah teka-teki yang baru terjawab ketika kita menjalaninya. Maka syukurilah karna aku masih bisa bertemu denganmu dalam perjalanan hidupku. Mari berterima kasih kepada Tuhan yang kita sembah dengan cara berbeda.
Aku ingin membuat tali simpul warna merah untuk benang kehidupan aku dan kamu, yang selalu ada dan terbentang. Kita akan selalu beriringan dan bersebelahan. Namun..
Aku teringat cinta kita itu segitiga ada aku, kamu dan Tuhan.
Aku bersujud, kamu melipat tangan. Doa kita sedang berada di lintasan. Jika waktu tak mempertemukan dan jika kita akhirnya tak mampu mempunyai Tuhan yang sama, Terima kasih telah menyebut namaku dan aku akan mengukir bayangmu di bias mata. Biarkanlah Tuhan yang melukis cerita kita, entah di kanvas yang sama atau tidak.

Aku sangatlah ingin bersama dengan seseorang yang mampu mengajakku ke Surga-Nya, bersama-sama menuju tempat ibadah untuk bersembahyang kepada-Nya. Dan aku ingin sakinah bersamanya dalam kehidupan ini.


Hidup ini seperti roda, akan terus berputar dan ketika malam tiba dan keheningan menjadi saksi, dalam diam aku masih mendoakanmu dan kamu tahu juga bahwa dalam diam ada seseorang yang mendoakanmu.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review ONOKABE ALAM SUTERA

Department Dinner 2018 - Shabu Hachi Bintaro (content full of drama)

Bakso Sumsum Cak Hadi Malang