Postingan

Zona Nyaman

Aku terjebak dalam zona nyaman hampir 8 tahun. Terjebak karena nyaman buat aku tak bisa kemana-mana, takut juga kemana-mana. Selalu ada alasan untuk aku tetap diam dan tidak mau bergerak. Perasaan tak ingin mengorbankan dan mengikhlaskan sesuatu menjadi salah satu alasan. Membuat hal yang sebenarnya sederhana menjadi rumit oleh pemikiranku sendiri. Ketika datang padaku pertanyaan, "Kenapa ga keluar dari zona nyaman ini?". Aku menjawab "Menunggu Waktu". Padahal aku tau waktu itu tidak untuk ditunggu karena pililhan waktu itu adalah "Mengikhlaskan atau tetap diam". Mungkin aku terlalu keras kepala dan memiliki ekspektasi tinggi, aku taruh ekspektasi pada raga orang lain sehingga saat tak tercapai kecewa pun hadir sebagai teman. Rasa sedih saat harus berpisah dengan orang-orang pada zona nyaman yang memang searah selama ini menjadi alasan paling kuat mengapa aku tak pernah pergi. Pulang, Saat kantor menjadi tempat untuk pulang seperti tempat pali

Department Dinner 2018 - Shabu Hachi Bintaro (content full of drama)

Gambar
Hari itu, Kamis tanggal 16 Agustus 2018. Sore hari HP tak berhenti berdering pas lagi seru-serunya membahas soal performance. Pada panggilan ke-9 akhirnya berhasil saya angkat, lalu drama pun dimulai. Saya mendapat panggilan dari Shabu Hachi Bintaro untuk konfirmasi kedatangan saya malam nanti jam 18:00. Btw sebelum akhirnya memutuskan untuk pesan Shabu Hachi, udah pusing rasanya dari bulan Mei membahas soal "Menghabiskan Uang Kas". Awalnya kita diberikan beberapa opsi bahkan untuk outing dengan meminta tambahan uang dari kas kantor. Cari tempat untuk stay 50 orang, buat acara sangat tidak mudah. Dari awal sudah galau, cari tempat yang luas dimana dengan budget yang cukup. Setelah tempat ditemukan, kita buru-buru buat proposal. Bagaikan mengerjakan proposal pengajuan Tesis lagi, hari itu saya tuangkan semua isi pikiran dan khayalan ke dalam tulisan itu untuk dapat di ACC Bos. Namun, sayang sekali ternyata tempat yang kita akan pesan tidak menjawab atau dengan kata lain

Birthday

This was a year i didn't see coming- the one that shook me out of complacency. I've forgotten what it was like to feel the sun on my skin without worrying that it could hurt me. And i reached the point when i no longer know who i am and what my dream is, everyday i was like hearing my dream say good-bye to me. Birthday is a ceremony, the blowing of candles, wishes from everyone, cutting a cake and the cream of sponge in my mouth. I don't remember them in sequence, the things that i have asked for. I only remember what i wanted the most, like the doll with pink suite that i saw in the shop when i was five and a bunch of chocolates with nuts that uncle always bring when he back from town. Or a year when i was seventeen; when i cried a lot because no one remember my birthday and someone tried to make a mess with me but that was my friends' plan. It was a year when i turned to be an adult. Then there is a year after grandfather passed away and i am far away from hom

Prioritas Hidup Perempuan

Gambar
Pernahkah ada yang bertanya apa aku punya mimpi? Apa aku sudah mencapai impianku? Postingan ini didedikasikan untuk ibuk - ibuk dan bapak rempong sekalian~ Aku kerap kali menghindari pertemuan dengan teman sebayaku di lingkungan rumah. Perkumpulan SMP atau SMA selalu aku hindari. Bukan tanpa sebab, tapi karena jalan pikiran sudah tak lagi sama dan sering kali hanya sakit hati yang didapat karenanya.  Saat pertama kali bertemu, lewat media sosial seperti facebook atau instagram. Kalimat apa yang pertama dilontarkan? "Kamu udah nikah?" Kalimat sakral yang mungkin udah jadi habit orang - orang yang seperti sapaan yang perlu diucapkan kepada orang yang sudah lama tidak bertemu. Di Indonesia sendiri tampaknya kalimat itu tidak aneh lagi untuk diucapkan oleh orang - orang saat pertemuan keluarga atau reuni dengan teman - temannya. Tapi pernahkah sekalipun terpikir kalau untuk sebagian orang menikah bukan "Prioritas pertama" ? Hidup itu

Review Hoolala Gandaria City

Gambar
So, after a long time. I will review my favorite chicken restaurant. Bisa dibilang saya cinta sekali dengan ayam, dari kecil hingga sekarang ayam selalu jadi makanan terfavorit yang mungkin gak tergantikan.  Makanya berkunjung ke Holala sudah bukan pertama atau kedua kalinya^^. Lokasi : Gandaria City Mall -  Jl. Kyai Moh. Syafii Hadzami No.45, RT.10/RW.6, Kby. Lama Utara, Kby. Lama, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12240 Saya biasa datang kemari dengan teman - teman, sekitar 5 - 6 orang. Karna ayam yang dihidangkan pada porsi "Family Size" biasanya terdiri dari Nasi yang dibungkus dengan rumput laut, Ayam (Pedas, Tidak Pedas, Teriyaki) lalu ada pilihan lain seperti Squid, Crab atau Udang juga ada toppoki. Berikut menu nya : Tempat ini juga menyediakan cemilan berupa popcorn dan salad untuk dinikmati sambil menunggu makanan, dan lebih enaknya lagi karena popcorn tersebut dapat di refill. Yang saya pesan kali ini adalah Octoman Chor

Bakso Sumsum Cak Hadi Malang

Gambar
Minggu lalu saya dapat kesempatan untuk bertandang ke Malang. Bertepatan juga dengan acara pernikahan salah satu teman dekat, dan hebatnya rumahnya cukup strategis karna dekat dengan tempat kuliner. Salah satu tempat yang cukup banyak dibicarakan banyak orang adalah Bakso Cak Hadi ini, memang ke Malang tak lengkap rasanya jika tidak makan bakso. Lokasinya kebetulan tidak jauh dari tempat teman saya.  Alamatnya : Jl. Kertanegara No.117, Candirenggo, Singosari, Malang, Jawa Timur 65153. Tidak sampai 10 menit dari tempat teman saya kesini. Sejak teman saya mengumumkan acara pernikahannya, yang langsung terpikir di benak Reta (salah satu tim jajan) adalah "Makan Bakso". Jika dia ditanya, kamu mau kemana aja di Malang? Jawabannya sangat simple "Mau makan bakso Cak Hadi kak" dan gw speechless. 1 Minggu sebelum sampai disana, kita memesan terlebih dahulu lewat telepon, berhubung menurut teman yang tinggal disana bakso itu cukup laris dan jaga - jaga saja agar t